Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Surabaya memperkenalkan
mobil yang dirakit para siswanya berjenis truk mini 1500 CC, Esemka
Patua, Kamis (12/1/2012). Mobil karya siswa SMK ini akan diperkenalkan
kepada masyarakat sepanjang hari ini. Mobil putih dengan bak terbuka di
sisi belakang itu, sudah diletakkan di halaman depan sekolah tersebut.
Puluhan warga pun terlihat memadati halaman sekolah.
“Saya ingin melihat langsung karya siswa SMK. Saya bangga,” ucap Khoiruman, salah satu warga Surabaya.
Kepala
SMKN 2 Surabaya, Bahrun mengatakan, perkenalan Esemka Patua kepada
masyarakat bukan peluncuran. Tetapi, baru tahap pengenalan akan karya
para siswa.
“Jangan dibilang launching dulu lah. Ini baru test drive dan pengenalan terbuka kepada masyarakat,” kata Bahrun.
Pengunjung
yang datang dan melihat diperbolehkan untuk mencoba mobil karya para
siswa ini. Dua mobil berwarna putih disiapkan bagi mereka yang ingin
menjajal truk mini Patua.
Sejumlah pengunjung yang melakukan uji
coba pun menyatakan puas terhadap truk mini Esemka Patua. Mobil ini
mampu mengangkut kapasitas kurang lebih 1,5 hingga 2 ton. Selain itu,
mobil dengan bahan bakar premium ini juga tergolong irit dan canggih.
Dengan bensin atau premium 1 liter, mobil berkapasitas 1.500 CC ini mampu menempuh jarak lebih dari 15 kilometer.
“Mobil
ini berstandar mobil era sekarang, dengan sistem injeksi. Kapasitas
muatnya bisa 2 ton,” kata Arifin, salah satu teknisi utama mobil Patua.
Dia
mengakui, mobil ini masih dalam tahap penyempurnaan. Truk mini ini
lebih besar dari Gran Max. Arifin mensejajarkan Patua dengan L 300,
yang dilengkapi pendingin mesin sekaligus pemanas yang tahan di suhu
dingin.
Arifin menjelaskan, dua mobil Patua rakitan SMKN 2
tersebut dituntaskan dalam waktu tiga minggu. Satu mobil dirakit
sepuluh siswa. Masing-masing sisi kanan dan kiri sebanyak lima siswa.
Mereka bertugas memasang roda, rem, dan merakit komponen serta bagian
bodil mobil lainnya.
“Semua komponen didatangkan dan kita
tinggal merakit. Komponen yang semula rata tanah dirakit langsung.
Mesinnya sendiri standar yang ramah lingkungan,” tambah Arifin.
Selain
itu, emisi gas buang juga terstandar. Pembuangan emisi ini mengatur
sendiri dengan sensor pada knalpot. “Ini yang membuat kami paham persis
seluruh "jeroan" dan spesifikasi mesin. Kalau ada masalah bisa kami
perbaiki,” kata Muhammad Latif, salah satu perakit Patua.
Sudah dapat pesanan 15 unit
Sejauh
ini, truk mini Esemka Patua sudah mendapatkan pesanan sebanyak 15 unit.
Hal itu dikemukakan Bahrun. Para pemesan tidak hanya kolega sekolah,
tetapi juga pihak luar sekolah yang tertarik dengan karya para siswa
ini,
“Ada 15 yang sudah pesan,” kata Bahrun.
Para
pemesan itu, di antaranya, SMP 5, SMK 8, SMK 4 Surabaya, dan beberapa
lembaga lain di luar sekolah. Bahrun yakin, ke depannya peminat Patua
akan semakin bertambah.
“Semua masih dalam proses penyempurnaan.
Tapi semangatnya adalah bangga dengan karya anak bangsa. Ini juga
masih test drive. Setelah ijin tuntas, kita launching ke publik,” tambah Bahrun.
arie ikhsanu
0 komentar:
Posting Komentar